Hebat, dalam dua bulan, Nissan March untuk ritel sudah berhasil terjual 800 unit. Hal ini sesuai data penjualan mobil 2010 terakhir yang diperoleh Kompas.com dari anggota Gaikindo.
Perinciannya, pada November Nissan sudah mengirimkan 206 unit ke pembeli March dan Desember mencapai 594 unit. Dari jumlah tersebut, transmisi otomatik mencapai 535 unit atau 66,8 persen. Sementara itu, whole sales lebih hebat lagi, 1.915 unit. Versi otomatik untuk wholesales mencapai 1.330 unit atau 69,4 persen.
"Untuk pendatang baru, pencapai penjualan seperti itu hebat!” jelas Teddy Irawan, Deputy Director Marketing PT Nissan Mobil Indonesia (NMI). Malah untuk Januari, kendati adanya kenaikan pajak, Teddy yakin, bisa menjual March sekitar 1.000 unit.
Menurutnya, fenomena makin banyak konsumen beralih ke mobil subkompak dan transmisi otomatik karena lalu lintas di kota-kota besar yang makin macet plus harga bahan bakar yang terus naik. Khusus, Jakarta dan Indonesia, rencana penghapusan bensin bersubsidi (permium atau oktan 88) untuk kendaraan pribadi.
"Saya rasa faktor tersebut salah satu faktor yang ikut mendorong konsumen membeli March. Meskipun demikian, konsumen juga sudah membuktikanya, interior March cukup lega sebagai mobil keluarga. Jadi tidak selalu, konsumen Indonesia kini tidak selalu mencari mobil dengan tiga deret jok,” beber Teddy ketika dihubungi Kompas.com siang ini.
Ditegaskan pula, March sukses karena paket secara keseluruhan, harganya yang terjangkau, interior cukup lega sebagai mobil keluarga, nyaman, dan konsumsi bahan bakar irit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar