TIPS SALES - 02 :
Berikut ada kisah menarik tentang
semangat yang tak kenal menyerah dari seorang mantan veteran perang yang
cacat. Optimisme untuk memulai dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
dilakukan patut dicontoh dan ditiru apapun profesi atau pekerjaan kita saat
ini. Khususnya bagi yang berprofesi sebagai marketing / sales, semangat pantang
menyerah ini adalah energy yang harus terus menerus dinyalakan.
Never Ever Give Up!
Tahun 1986 di New York diadakan
lomba marathon internasional yang diikuti oleh ribuan pelari dari seluruh
dunia. Lomba ini mengambil jarak 42 kilometer mengelilingi kota New York.
Jutaan orang dari seluruh dunia ikut menonton acara tersebut melalui puluhan
televisi yang merelainya secara langsung.
Ada satu orang yang menjadi pusat
perhatian di lomba tersebut, yaitu Bob Wieland. Bob adalah seorang veteran
perang Amerika, dan dia kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat
perang di Vietnam. Untuk berlari, Bob menggunakan kedua tangannya untuk
melemparkan badannya ke depan.
Dan lomba pun dimulailah. Ribuan
orang mulai berlari secepat mungkin ke garis finish. Wajah-wajah mereka
menunjukkan semangat yang kuat. Para penonton tak henti-hentinya bertepuk
tangan untuk terus mendukung para pelari tersebut. 5 kilometer telah berlalu.
Beberapa peserta nampak mulai kelelahan dan mulai berjalan kaki. 10 kilometer
telah berlalu. Di sini mulai nampak siapa yang mempersiapkan diri dengan baik,
dan siapa yang hanya sekedar ikut untuk iseng-2. Beberapa peserta yang nampak
kelelahan memutuskan untuk berhenti dan naik ke bis panitia.
Sementara hampir seluruh peserta
telah berada di kilometer ke-5 hingga ke-10, Bob Wieland yang berada di urutan
paling belakang baru saja menyelesaikan kilometernya yang pertama. Bob berhenti
sejenak, membuka kedua sarung tangannya yang sudah koyak, menggantinya dengan
yang baru, dan kemudian kembali berlari dengan melempar-lemparkan tubuhnya
kedepan dengan kedua tangannya. Ayah Bob yang berada bersama ribuan penonton
lainnya tak henti-hentinya berseru "Ayo Bob... Ayo Bob... berlarilah
terus".
Karena keterbatasan fisiknya, Bob
hanya mampu berlari sejauh 10 kilometer selama satu hari. Di malam hari, Bob
tidur di dalam sleeping bag yang telah disiapkan oleh panitia yang
mengikutinya. Akhirnya empat hari telah berlalu, dan kini adalah hari kelima
bagi Bob Wieland. Tinggal dua kilometer lagi yang harus ditempuh.
Hingga suatu saat, hanya tinggal
100 meter lagi dari garis finish, Bob jatuh terguling. Fisik Bob benar-benar
telah habis saat itu. Bob perlahan-2 bangkit dan membuka kedua sarung
tangannya. Nampak disana tangan Bob sudah berdarah-darah. Dokter yang mendampinginya
sejenak memeriksanya, dan mengatakan bahwa kondisi Bob sudah parah, bukan
karena luka di tangannya saja, namun lebih ke arah kondisi jantung dan
pernafasannya.
Sejenak Bob memejamkan mata. Dan
di tengah-tengah gemuruh suara penonton yang mendukungnya, samar-samar Bob
dapat mendengar suara ayahnya yang berteriak "Ayo Bob, bangkit! Selesaikan
apa yang telah kamu mulai. Buka matamu, dan tegakkan badanmu. Lihatlah ke
depan, garis finish telah di depan mata. Cepat bangun ! Tunjukkan ke semua orang
siapa dirimu, jangan menyerah! Cepat bangkit!!!"
Pelan-pelan Bob mulai membuka
matanya kembali. Saat itulah matanya melihat garis finish yang sudah dekat.
Semangat mulai membara kembali di dalam dirinya, dan tanpa sarung tangan, Bob
melompat- lompat ke depan.
"Ya, ayo Bob... satu
lompatan lagi, Bob... Capailah apa yang kamu inginkan, Bob!" teriak
ayahnya yang terus berlari mendampinginya. Dan satu lompatan terakhir dari Bob
membuat tubuhnya melampaui garis finish. Saat itu meledaklah gemuruh dari para
penonton yang berada di tempat itu.
Bob bukan saja telah
menyelesaikan perlombaan itu, Bob bahkan tercatat di Guiness Book of Record
sebagai satu-satunya orang cacat yang berhasil menyelesaikan lari marathon.
Beberapa saat kemudian, ketika
ada puluhan wartawan yang menemuinya, Bob berkata,
"TIDAK MASALAH ANDA AKAN
MENCAPAINYA DALAM BERAPA LAMA, ASAL ANDA TERUS BERLARI. ANDA DISEBUT GAGAL BILA
ANDA BERHENTI. JADI, JANGANLAH BERHENTI SEBELUM TUJUAN ANDA TELAH
TERCAPAI."
Dari Berbagai Sumber :
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar