Apa itu mindset?
Sering
kali kita mendengar kata mindset tetapi mungkin kita belum tahu apa
arti mindset. Mindset sebenarnya dua kata bahsa Inggris yang digabung
menjadi satu yaitu "mind" dan "set". Mind berarti pikiran, akal,
ingatan. Sedangkan "set" adalah kumpulan, perangkat. Jadi secara
harafiah diartikan sebagai kumpulan atau perangkat pikiran atau akal
atau ingatan. Tetapi sebenarnya maksudnya bukan seperti itu, tetapi yang
saya maksud mindset disini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola
kerja.
Mindset
adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja. Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh pola pikirnya. Seseorang melakukan sesuatu karena
didorong dan digerakkan oleh pola pikirnya. Jadi, kalau kita mau merubah
perilaku seseorang maka pola pikirnya dulu yang harus dirubah. Pola
pikir berubah, perilaku pasti berubah!
Mindset Pertandingan Basket NBA
adalah salah satu cabang olahraga yang saya suka dan Michel Jordan dari
club Chicago Bulls adalah pemain basket paforit saya. Sayang karena
umurnya, maka tidak bisa dihindari ada waktunya dia harus mengundurkan
diri sebagai pemain basket. Pada akhir pertandingan untuk perpisahannya
dia sempat diwawancarai oleh salah satu stasiun TV, salah satu
pertanyaan yang diajukan oleh si pewncara adalah apa sebenarnya yang
menjadi resep kunci suksesnya selama ini. Jawaban Jordan adalah bahwa
dalam setiap pertadingan selama ini dia selalu berkata kepada dirinya
sendiri, "Ini adalah pertandingan terakhir kalinya, setelah ini dia
tidak main lagi." Jadi karena ini adalah pertandingan terakhir kali maka
dia akan bermain sebaik mungkin semaksimal mungkin dan itu yang membuat
dia selalu memberikan yang terbaik. Setiap kali dia bertanding dia
selalau bilang pada dirinya sendiri, "Ini pertandingan terakhir saya,
ini pertandingan terakhir saya, saya harus bermain sebaik mungkin!"
Pemikiran ini dia tanamkan dalam pikiran dia setiap kali dia diturunkan
sebagai pemain di timnya. Inilah yang menjadi mindset dia sehingga dia
berhasil menjadi salah satu pemain basket yang hebat yang pasti akan
dikenang sepanjang masa!
Sebagaimana difinisi mindset diatas yaitu pola
pikir yang mempengaruhi pola kerja, demikian juga Michel Jordan, dalam
setiap kali pertandingan basketnya, pola kerja dia dipengaruhi oleh pola
pikirnya (mindsetnya). Mindsetnya adalah bahwa dalam setiap
pertandingan yang dia hadapi, dia selalu bilang kepada dirinya "ini
adalah pertandingan terakhir saya, jadi saya harus bermain sebaik
mungkin (I will do it my best because this is my last game!)". Inilah
yang memompa energi Jordan yang menyemangati untuk tidak mudah menyerah,
kalimat ini kalau dia ucapkan lebih kuat pengaruhnya dari pada energi
drink yang dia minum, kalimat ini seperti vitamin yang memberi tenaga,
yang memberi stamina (daya tahan) dan ketahanan fisik (endurance) yang
luar biasa seolah-olah tidak pernah kehabisan tenaga.
Manusia
pada umumnya dalam melakukan sesuatu pasti lebih dulu orang tersebut
karena didorong oleh pola berfikirnya. Jadi pola pikirlah yang
menggerakkan, mendorong atau yang menjadi landasan mengapa seseorang
melakukan sesuatu. Itulah sebabnya kalau kita hendak melarang seseorang
untuk tidak melakukan suatu hal atau sebaliknya mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu maka hal pertama yang harus dipengaruhi lebih
dulu adalah pola pikirnya, jalan pikirannya yang diubah dulu.
Kita bisa saja melarang seseorang untuk tidak melakukan sesuatu atau mendorong seseorang melakukan sesuatu tetapi jika tanpa merubah pola pikirnya lebih dulu maka tidak akan menghasilkan suatu perubahan hasil yang permanen atau perubahan yang berarti. Kalau kita ingin merubah perilakau seseorang dengan hasil yang lebih permanen atau lebih berarti maka yang harus dipengaruhi pertama kali adalah pola pikirnya.
Kita bisa saja melarang seseorang untuk tidak melakukan sesuatu atau mendorong seseorang melakukan sesuatu tetapi jika tanpa merubah pola pikirnya lebih dulu maka tidak akan menghasilkan suatu perubahan hasil yang permanen atau perubahan yang berarti. Kalau kita ingin merubah perilakau seseorang dengan hasil yang lebih permanen atau lebih berarti maka yang harus dipengaruhi pertama kali adalah pola pikirnya.
Sebagai
contoh misalnya kalau kita punya anak yang malas belajar dan maunya
hanya main terus, dan kita ingin anak kita supaya mau rajin belajar,
maka hal pertama yang harus dilakukan adalah merubah pola pikirnya
mengapa belajar itu penting, yaitu dengan memberi nasehat bahwa kalau
mau pinter, mau berhasil, mau jadi insinyur (kalau cita-citanya jadi
insinyur) dll., kita harus menjabarkan syarat-syarat bagaimana menjadi
seorang yang berhasil dan kalau perlu memberi contoh-contoh kepada anak
kita tentang orang-orang yang sudah berhasil meraih cita-cita.
Mereka yang sudah berhasil meraih cita-cita mereka sudah pasti mereka bekerja keras dan terbiasa mendisiplinkan diri dengan terus belajar dan bekerja giat guna meraih cita-citanya itu. Dengan melarang dan memarahi saja tidak cukup, itu hanya akan merubah cara kerja secara sementara. Kalau ada orang tuanya mau disiplin, mau belajat, giliran tidak dilihat oleh orang tuanya, maka kembali lagi ke kebiasaan jeleknya. Ini artinya apa? Ini artinya mindsetnya belum berubah. Ubahlah mindset maka berubahlah seseorang menjadi benar-benar seperti yang kita inginkan. Ubah pola pikirnya maka akan berubah pola kerjanya.
Mereka yang sudah berhasil meraih cita-cita mereka sudah pasti mereka bekerja keras dan terbiasa mendisiplinkan diri dengan terus belajar dan bekerja giat guna meraih cita-citanya itu. Dengan melarang dan memarahi saja tidak cukup, itu hanya akan merubah cara kerja secara sementara. Kalau ada orang tuanya mau disiplin, mau belajat, giliran tidak dilihat oleh orang tuanya, maka kembali lagi ke kebiasaan jeleknya. Ini artinya apa? Ini artinya mindsetnya belum berubah. Ubahlah mindset maka berubahlah seseorang menjadi benar-benar seperti yang kita inginkan. Ubah pola pikirnya maka akan berubah pola kerjanya.
Demikian juga
kalau kita hendak "menyemangati" karyawan kita dalam bekerja, maka hal
pertama yang kita harus rubah, kita pengaruhi dalam diri karyawan kita
adalah pola pikirnya. Bagaimana caranya? Misalnya, ajaklah dan libatkan
dalam membahas suatu planning dalam bidangnya (departemennya) dan
diskusikanlah bersama, libatkanlah dalam menganalisa baik-buruknya,
untung ruginya, kuat dan lemahnya (strong-point dan weak point) dari
rencana kerja yang telah disusun bersama tersebut. Ajaklah juga
menganalisa bagaimana mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk
yang mungkin terjadi. Ini akan mempengaruhi secara tidak langsung pola
pikirnya yang nantinya akan berpengaruh pada pola kerjanya. Kenapa?
karena karyawan kita tahu rencana yang susun, dia merasa ikut "memiliki"
dihargai idenya, logika berfikirnya dll. Pola pikir berubah... pola
kerja berubah!
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar